WTI Mendesak Menuju $69,00 karena Dolar AS Mundur
- WTI ingin tergelincir di bawah $67,00 pada pergeseran dalam hubungan penawaran-permintaan.
- Aramco memangkas OSP Oktober ke Asia sebesar $1 per barel.
- 80% dari produksi minyak di Teluk Meksiko masih tetap offline.
WTI diperdagangkan di atas $68,90 setelah tergelincir dari $69,50 pada hari Senin, karena Arab Saudi memangkas harga jual resmi (Official Selling prices/OSP) bulan Oktober ke Asia setidaknya $1 per barel.
WTI mungkin tergelincir lebih jauh menuju $67,00 karena permintaan global yang lemah dan jika indeks dolar AS (DXY) mengoreksi kembali lebih jauh menuju level 93,00.
Hampir 80% dari produksi minyak di Teluk Meksiko masih tetap offline, seminggu setelah Badai Ida melanda wilayah tersebut.
Sekitar 1,5 juta barel per hari produksi minyak di Teluk tetap ditutup, bersama dengan gas alam yang juga turun 1,8 miliar kaki kubik per hari.
Di sisi lain, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), dikatakan akan meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari, mulai September, meskipun data lemah dari Tiongkok dan AS meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan.
WTI telah turun pada hari Jumat setelah data pekerjaan AS yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas permintaannya karena pemulihan yang lamban. Produksi minyak Teluk Meksiko yang terbatas karena Ida, menahan penurunan lebih lanjut harga.
Aksi harga WTI juga akan mengambil isyarat dari Perubahan Stok Minyak Mentah Administrasi Informasi Energi (EIA), yang akan dirilis pada hari Rabu.
Penurunan lebih lanjut dari 7,169 juta barel sebelumnya dapat mendorong harga lebih tinggi menuju $74,00, tertinggi 30 Juli.
Level Teknis
WTI diperdagangkan di sekitar $68,80 karena resistance terdekat terlihat di $70,50, tertinggi 2 Sep, sementara support di sekitar $67,00, terendah 1 Sep.
Penembusan di bawah $67,00 akan membuka pintu untuk turun menuju $65, yang merupakan Fibonacci retracement 61,8% dari rally antara $61,80 dan $70,50.