Back
22 Jun 2017
GBP/USD Dalam Penawaran Beli Di Dekat 1,2680, Menanti Kejelasan Politik/Brexit
FXStreet - Pembeli GBP mendapat dukungan yang sangat dibutuhkan dari pidato hawkish Kepala Ekonom BOE Andy Haldane, yang membuat pasangan GBP/USD naik tajam dari level 1,2590 ke 1,2710 kemarin.
Setelah itu, pasangan ini berbalik turun untuk menemukan support baru tepat di depan titik tengah 1,26, sekarang tampak memperpanjang penawaran beli di dekat level 1,2680 menjelang bel pembukaan Eropa.
Drama politik Inggris sekali lagi menjadi sorotan dan membuat Pound semakin tertekan, membuat GBP/USD terpental terbatas. Meskipun komentar anggota parlemen Partai Demokrat Unionis (DUP) Jeffrey Donaldson mengenai pembicaraan antara May dan partainya membuat kemajuan, ketidakpastian terus berlanjut karena para investor menantikan pidato Theresa May tentang rencana hak warga negara pasca Brexit hari ini.
Selain itu, Theresa May menghadapi protes mengenai undang-undang untuk memperlancar keluarnya Inggris dari pasar tunggal, Cable sekali lagi akan tetap menghadapi risiko penurunan, tanpa adanya pendorong fundamental baru dari data Inggris.
Selanjutnya, semua mata tertuju pada pertemuan PM Inggris May dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels hari ini, dia akan menjelaskan rencananya untuk masalah hak ekspatriat setelah Brexit. Sementara itu, klaim pengangguran AS dan pidato Fed akan memberi dorongan perdagangan dalam sesi NA.
Tingkat GBP/USD yang perlu dipertimbangkan
Karen Jones, Analis di FXStreet menjelaskan, "GBP/USD netral dalam waktu dekat. Pasar telah melakukan retracement 50% (1,2579) dan terpental dari sini. Ada ruang lingkup ke MA 200 hari di 1,2552, tapi kami mencatat RSI harian telah menyimpang dan ini mencerminkan hilangnya momentum penurunan dan untuk kehati-hatian akan keluar dari posisi jual yang tersisa. Pasar tetap ditawarkan langsung di bawah MA 55 hari di 1.2802 dan MA 20 hari di 1,2816."
"Kisaran sebelumnya 1,2775-1,3060 sekarang akan bertindak sebagai resistensi kuat di dekatnya. Di bawah MA 200 hari akan memungkinkan penurunan berlanjut ke garis support 9 bulan 1,2506 dan 1,2468/retracement 61,8%. Ada potensi untuk 1,2366 level terendah 10 April," pungkas Karen.
Setelah itu, pasangan ini berbalik turun untuk menemukan support baru tepat di depan titik tengah 1,26, sekarang tampak memperpanjang penawaran beli di dekat level 1,2680 menjelang bel pembukaan Eropa.
Drama politik Inggris sekali lagi menjadi sorotan dan membuat Pound semakin tertekan, membuat GBP/USD terpental terbatas. Meskipun komentar anggota parlemen Partai Demokrat Unionis (DUP) Jeffrey Donaldson mengenai pembicaraan antara May dan partainya membuat kemajuan, ketidakpastian terus berlanjut karena para investor menantikan pidato Theresa May tentang rencana hak warga negara pasca Brexit hari ini.
Selain itu, Theresa May menghadapi protes mengenai undang-undang untuk memperlancar keluarnya Inggris dari pasar tunggal, Cable sekali lagi akan tetap menghadapi risiko penurunan, tanpa adanya pendorong fundamental baru dari data Inggris.
Selanjutnya, semua mata tertuju pada pertemuan PM Inggris May dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels hari ini, dia akan menjelaskan rencananya untuk masalah hak ekspatriat setelah Brexit. Sementara itu, klaim pengangguran AS dan pidato Fed akan memberi dorongan perdagangan dalam sesi NA.
Tingkat GBP/USD yang perlu dipertimbangkan
Karen Jones, Analis di FXStreet menjelaskan, "GBP/USD netral dalam waktu dekat. Pasar telah melakukan retracement 50% (1,2579) dan terpental dari sini. Ada ruang lingkup ke MA 200 hari di 1,2552, tapi kami mencatat RSI harian telah menyimpang dan ini mencerminkan hilangnya momentum penurunan dan untuk kehati-hatian akan keluar dari posisi jual yang tersisa. Pasar tetap ditawarkan langsung di bawah MA 55 hari di 1.2802 dan MA 20 hari di 1,2816."
"Kisaran sebelumnya 1,2775-1,3060 sekarang akan bertindak sebagai resistensi kuat di dekatnya. Di bawah MA 200 hari akan memungkinkan penurunan berlanjut ke garis support 9 bulan 1,2506 dan 1,2468/retracement 61,8%. Ada potensi untuk 1,2366 level terendah 10 April," pungkas Karen.