Back
6 Jun 2016
Nikkei 225 Seret Saham Asia Turun Lebih Rendah, Fokus Pada Yellen
FXStreet - Saham Asia memulai minggu ini dengan penurunan, terutama didorong oleh aksi jual tajam saham Jepang setelah aksi jual USD/JPY karena data NFP AS buruk yang dirilis Jumat lalu.
Selain itu, penurunan curam terlihat dalam mata uang berisiko seperti Pound, Antipodean dll, juga meredam sentimen di sekitar indeks Asia. Selanjutnya, berkurangnya risiko kenaikan tingkat suku bunga Fed bulan ini atau pada bulan Juli, setelah NFP Jumat, juga menambah sentimen suram di pasar.
Indeks Jepang, Nikkei 225 sekarang diperdagangkan -0,66% di sekitar tingkat 16.500 sementara USD/JPY terus pulih ke 107,20, naik +0,58% pada hari ini. Indeks ASX 200 Australia naik +1,02% ke tingkat 5.373 di tengah harga komoditas yang lebih tinggi.
Sementara ekuitas Cina goyah, indeks Shanghai Composite sekarang berbalik naik ke sekitar 2.940, indeks CSI300 diperdagangkan -0,14% di 3185 poin. Hang Seng Hong Kong turun -0,24%.
Berikutnya fokus tetap pada pidato Ketua Fed Yellen mengenai kebijakan suku bunga AS terkait data NFP AS terbaru yang lebih buruk dari yang diharapkan. Upah non-pertanian AS bertambah hanya 38.000 untuk gaji bulan lalu, meleset jauh dari 160.000 pekerjaan yang diharapkan analis.
Selain itu, penurunan curam terlihat dalam mata uang berisiko seperti Pound, Antipodean dll, juga meredam sentimen di sekitar indeks Asia. Selanjutnya, berkurangnya risiko kenaikan tingkat suku bunga Fed bulan ini atau pada bulan Juli, setelah NFP Jumat, juga menambah sentimen suram di pasar.
Indeks Jepang, Nikkei 225 sekarang diperdagangkan -0,66% di sekitar tingkat 16.500 sementara USD/JPY terus pulih ke 107,20, naik +0,58% pada hari ini. Indeks ASX 200 Australia naik +1,02% ke tingkat 5.373 di tengah harga komoditas yang lebih tinggi.
Sementara ekuitas Cina goyah, indeks Shanghai Composite sekarang berbalik naik ke sekitar 2.940, indeks CSI300 diperdagangkan -0,14% di 3185 poin. Hang Seng Hong Kong turun -0,24%.
Berikutnya fokus tetap pada pidato Ketua Fed Yellen mengenai kebijakan suku bunga AS terkait data NFP AS terbaru yang lebih buruk dari yang diharapkan. Upah non-pertanian AS bertambah hanya 38.000 untuk gaji bulan lalu, meleset jauh dari 160.000 pekerjaan yang diharapkan analis.