Back

PGEO Naik Lebih dari 20%, Mencatatkan Tertinggi Baru 2025 di 1.325

  • PGEO naik untuk tiga hari berturut-turut, naik ke tertinggi baru 2025.
  • Perseroan akan mengadakan RUPS pada awal Juni 2025.
  • Saham memperkuat tren naik setelah menembus SMA 200-hari

PGEO diperdagangkan di 1.305 pada saat penulisan menuju penutupan minggu ini. Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dibuka dengan gap atas di 1.110 dan melesat naik ke tertinggi 1.325 di awal pembukaan sesi kedua hari ini. Level tersebut juga merupakan tertinggi baru 2025 dan level tertinggi sejak 2 Agustus 2024. Saham ini memulihkan seluruh penurunan yang terjadi sejauh tahun ini ke 700 di awal April 2025. Dalam basis tahun berjalan, PGEO menunjukkan kenaikan 37,7%, sekaligus memulihkan kinerja negatif tahun 2024.

Sejauh ini tidak ada aksi korporasi yang memicu pergerakan besar dari saham perseroan yang menjadi pemegang kuasa penguasahaan panas bumi terbesar di Indonesia. Namun kinerja mengesankan ini tampak tidak selaras dengan laba yang dihasilkan perseroan di 2024. Dalam laporan keuangan tahunan 2024, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar $160,49 miliar yang lebih rendah jika dibandingkan dengan $163,59 miliar pada tahun 2023. Meskipun dari sisi aset, jumlah aset perseroan pada tahun 2024 meningkat menjadi $2,99 miliar dari $2,96 miliar pada tahun sebelumnya.

Laporan keuangan tersebut akan menjadi agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan diadakan pada 3 Juni 2024 di Jakarta. Namun demikian, recording date pemegang saham yang berhak ikut RUPS sudah berlalu, yaitu pada 8 Mei 2025.

Beberapa agenda RUPS lainya adalah persetujuan penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, laporan realisasi penggunaan dana IPO, persetujuan perubahan pengurus perseroan, dan lainnya.

PGEO Membalikkan Tren Bearish Menjadi bullish

Dari sisi tren, PGEO memperkuat perubahan tren dari bearish ke bullish setelah menembus SMA 200-hari, yang saat ini di 1.025, kemarin. Tren naik mulai terbentuk sejak PGEO membentuk struktur higher highs dan higher lows dari 700 terendah 2025 yang diraih pada 8 April, yang merupakan hari pertama setelah libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah dan hari pertama pasar dibuka setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengenakan tarif timbal balik kepada mitra-mitra dagangnya, termasuk Indonesia. Namun tarif terebut ditangguhkan selama 90 hari untuk memberikan waktu untuk melakukan negosiasi agar terhindar dari tarif tersebut.

Jika PGEO terus naik, saham ini bisa menargetkan 1.500 (tertinggi 2024 yang diraih pada 26 Januari, level psikilogis) dan 1.680 (tertinggi sepanjang masa yang ditorehkan pada 9 Oktober 2023). Dengan demikian, PGEO akan mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa jika menembus level tersebut.

Jika PGEO berbalik arah atau koreksi, penurunan bisa menemukan support di 1.025 (SMA 200-hari) dan 905 (terendah 5 Mei dan higher low). Pergerakan di bawahnya akan membatalkan struktur higher highs dan higher lows dan sekaligus bisa membatalkan tren naik saat ini.

Grafik Harian PGEO

PGEO


EUR/INR hari ini: Kurs Silang Rupee India Menguat di Awal Sesi Eropa

Rupee India (INR) melintasi perdagangan di posisi terdepan pada awal hari Jumat, menurut data FXStreet. Euro (EUR) terhadap Rupee India diperdagangkan di 95,92, dengan pasangan mata uang EUR/INR naik dari penutupan sebelumnya di 95,69
Baca selengkapnya Previous

WTI Jatuh Mendekati $61,00, Kenaikan Mingguan Dibatasi oleh Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Global

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terus mengalami penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, diperdagangkan sekitar 61,10 per barel selama awal perdagangan sesi Eropa pada hari Jumat
Baca selengkapnya Next