USD/IDR Terus Berusaha Tekan ke Level 16.000, Tunggu IHP AS
- USD/IDR terus berusaha menekan ke sisi atas menuju level 16.000 di perdagangan sesi Asia.
- Indeks Harga Konsumen AS yang dirilis pada hari Rabu malam tidak mampu mengubah niat The Fed.
- Indeks Harga Produsen AS yang dirilis pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB) akan dicermati.
USD/IDR masih melayang dekat resistance penting di 16.000, yang pada perdagangan sesi Asia hari Kamis ini tengah bergerak menguat di 15.964. Pasangan mata uang ini telah menguji dan berusaha mengalahkan level resistance kuat tersebut sebanyak empat kali sejak November.
Rentang perdagangan jangka panjang untuk Rupiah Indonesia (IDR) melawan Dolar AS (USD) berada di kisaran 15.800-16.000, sementara untuk hari ini, kisaran berpotensi berada di sekitar 15.910 hingga 15.980 menjelang rilis data Indeks Harga Produsen (IHP) AS malam ini.
Ketidakpastian kebijakan The Fed dalam jangka panjang, stimulus Tiongkok, ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS terpilih Donald Trump merupakan beberapa faktor eksternal yang melemahkan Rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Edi Susianto, telah menyampaikan bahwa Bank Indonesia (BI) siap melakukan intervensi untuk mengatasi pelemahan kurs Rupiah tersebut terhadap Dolar AS.
Sementara itu, Dolar AS tetap mempertahankan penguatannya sejauh ini di sesi Asia, dengan Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan pergerakan yang bertahan di level 106,50-an setelah rilis data IHK AS pada hari Rabu malam, yang secara umum sejalan dengan ekspektasi.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Rabu, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di AS, naik ke 2,7% secara tahunan pada bulan November dari 2,6% pada bulan Oktober, sesuai dengan estimasi pasar. Secara bulanan, IHK naik 0,3% setelah kenaikan 0,2% yang tercatat pada bulan Oktober.
IHK inti AS, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 3,3% secara tahunan, sesuai dengan kenaikan bulan Oktober dan estimasi para analis. IHK inti bulanan naik 0,3% pada bulan yang sama.
Data tersebut tidak cukup mendorong Federal Reserve (The Fed) mengubah kebijakannya, yang dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada tanggal 18 Desember. Bank sentral ini secara luas diantisipasi akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp), dengan Alat CME FedWatch kini menunjukkan peluang sekitar 98,6%, yang akan menjadi pemangkasan suku bunga untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
Pasar telah mengantisipasi bahwa The Fed mungkin akan menekan tombol jeda pada pertemuan bulan Januari di tengah ketidakpastian yang meningkat seputar kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump dan rencana tarif yang akan datang.
Rilis Indeks Harga Produsen (IHP) AS dan data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan (pendahuluan) akan dicermati pada hari Kamis malam. Data ini diharapkan dapat memberikan dorongan lebih lanjut pada Dolar AS, yang akan menentukan pergerakan selanjutnya pasangan USD/IDR dalam jangka pendek.