Berita Harga USD/INR: Rupee India Menguat ke 82,50 di Tengah Sentimen Beragam dan Penurunan Dolar AS
- USD/INR melanjutkan penurunan dari garis resistensi empat bulan di tengah pasar yang lesu.
- Dolar AS memangkas kenaikan di sekitar level tertinggi enam minggu karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun.
- Berita utama terkait Tiongkok ⁶ juga membebani harga di tengah optimisme yang berhati-hati di Asia.
USD/INR mengambil tawaran jual untuk memperbarui kembali level terenda harian di dekat 82,65 dan melanjutkan pembalikan arah hari sebelumnya dari resistensi garis tren utama jangka pendek selama Kamis pagi. Dengan demikian, pasangan Rupee India (INR) mendapatkan keuntungan dari sentimen yang sedikit positif di Asia, serta pullback Dolar AS dari level tertinggi enam pekan yang terlihat pada hari Rabu.
Selera risiko membaik di Asia, meskipun ada kekhawatiran The Fed dan berita-berita utama yang beragam dari RRT, dan juga masalah plafon utang AS. Alasannya dapat dikaitkan dengan penurunan imbal hasil obligasi negara AS. Sebelumnya, Presiden RRT Xi Jinping menyampaikan pernyataan yang menunjukkan kesiapannya untuk memperdalam kerja sama industri dan investasi dengan Asia. Menyusul komentar optimis dari Menteri Keuangan RRT Liu Kun yang mengatakan bahwa pendapatan fiskal 2023 akan tumbuh tahun ini, meskipun tingkat pertumbuhannya tidak akan terlalu tinggi, menurut media pemerintah RRT.
Di tempat lain, kekhawatiran akan krisis plafon utang AS, seperti yang diperingatkan oleh Kantor Anggaran Kongres (CBO) AS pada hari Rabu dilansir oleh Reuters, menyarankan solusi yang lebih cepat untuk masalah besar ini dalam beberapa hari mendatang dan menguji sisi positif dari imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Di tengah-tengah permainan ini, S&P 500 Futures mencetak kenaikan tipis di sekitar 4.165 sekaligus melanjutkan kenaikan hari sebelumnya sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun setelah mencapai level tertinggi 1,5 bulan yang terlihat pada hari Rabu, turun dua basis poin menjadi mendekati 3,78% pada saat berita ini ditulis.
Perlu dicatat bahwa harga minyak yang baru-baru ini menguat dan ekspektasi hawkish yang didukung data AS dari Federal Reserve (Fed) dapat mendorong penurunan USD/INR menjelang rilis data AS tingkat kedua mengenai pasar perumahan, aktivitas industri, dan harga produsen.
Analisis Teknis
USD/INR menggambarkan sebuah pembalikan arah yang jelas dari garis resistensi yang miring ke bawah sejak 19 Oktober, menembus support DMA-10 di tengah pelonggaran bias bullish MACD pada saat berita ini ditulis.
Dengan ini, pasangan Rupee India (INR) kemungkinan akan menurun menuju garis support naik selama tiga pekan, mendekati 82,50 saat berita ini ditulis.
Namun, para penjual USD/INR harus tetap khawatir kecuali jika melihat terobosan turun yang jelas pada support DMA-50 di 82,24.
Sementara itu, pemulihan USD/INR membutuhkan validasi dari garis tren turun empat bulan, paling lambat di sekitar angka 83,00, untuk menarik kembali para pembeli pasangan ini.
USD/INR: Grafik Harian
Tren: Diharapkan penurunan terbatas